Rabu, 21 Januari 2015

pengaruh buruk televisi terhadap tumbuh kembang anak


PENGARUH ACARA TELEVISI TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK
Oleh : Rosalinda Syaili (Mahasiswa)
     Televisi, bukan suatu benda yang asing lagi bagi kita. Rata-rata setiap rumah memiliki satu televisi, artinya televisi sudah menjadi bagian dari hidup kita. Pada zaman sekarang televise merupakan sarana hiburan bagi anak-anak maupun orang dewasa. Televisi juga merupakan pengaruh terbesar tentang cara berpikir serta pembentukan karakter anak.
     Televisi pengaruhnya sangat besar dalam kehidupan anak-anak. Mereka dapat dengan mudah menghapal slogan-slogan iklan dari pada isi buku pelajaran mereka. Mengapa televisi dapat dengan mudah memengaruhi anak serta mampu membuat setiap orang yang menyaksikannya masak ke dalam dunia televisi ? televisi mampu menampilkan sesuatu yang lebih nyata, ia mampu menampilkan gambar, audio visual bahkan televisipun mampu mengambarkan bagaiman situasi keadaannya. Tetapi di samping itu juga televisi mampu member pengaruh positif seperti, mengajar, memberitahukan, menjelaskan, serta memperluas wawasan.
      Tapi, banyak juga dari kita yang tanpa sadar, diinvasi musuh secara nyata di depan kita, yang bias terlihat dean bersuara. Lalu bagaimanakah dampak negative televisi bagi anak-anak.
     Pertama, terletak pada sifat dasarnya berwarna, bergerak, serta bersuara. Televisi merupakan media komunikasi satu arah yang memang hanya satu arah. Ia memberikan masukan kepada otak manusia secara lengkap mulai dari gambaran dasar, suara sampai bagaimana situasinya. Dengan demikian, menyebabkan tidak muncul lagi interaksi yang bias di lakukan media lain seperti buku, radio ataupun majalah. Perbandingan dari ketiga media ini , otak anak harus banyak bekerja untuk mewujudkan bayangan serta melatih imajinasinya.
     Kedua, terletak pada sipat televisi yang adiktif. Televisi mampu membuat orang merasa nyaman tanpa berpikir banyak, pada akhirnya membuat oran g untuk secara terus-menerus kembali menontonnya.
     Jika dihubungkan dengan anak-anak, kebutuhan terhadap edukasi akan sangat berpengaruh. Konsentrasinya akan berkurang sehingga ia tidak mampu memaksimalkan usahanya untuk suatu kegiatan. Fokusnya akan terganggu karena ia ingin menonton lagi dan pada akhirnya akan berdampak kemalasan.
     Ketiga, mari kita lihat reaksi yang diberikan pihak orangtua dan televisi pada anak-anak. Anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan memiliki jalur pikiran psikologis yang mengarah pada penyerapan segala hal yang dilihatnya. Hal risetpun mengatakan bahwa seorang anak dapat menyerap dan meniru sepenuhnya sebuah tindakan yang di pertontonkan. Hal ini menunjukan bahwa logika penerimaan yang ada pada anak-anak masih sangat rapuh. Dampak negatif dari televise bias membuat anak-anak terjerumuks kedalam tindakan yang tidak seharusnya karena menerimasuatu informasi yang belum bias mereka cerna dengan baik. Masalah ini muncul karena rendahnya pengawasan orangtua terhadap anak-anak yang menonton televisi serta penayangan acara-acara yang tidak sesuai untuk usia mereka.

Lalu, bagaimana solusinya ? orangtua menjadi mediator bagi anak untuk manjelaskan tentang apa dan mengapa, hal yang tersirat dalam acara tersebut. Yang ini akan mendorong anak agar tidak melakukan hal yang tidak baik serta memperoleh nilai yang baik dari penayangan acara tersebut.
     Selanjutnya, ajaklah anak anda untuk berkenalan dengan media komunikasi lain seperti buku untuk mengantisipasi anak agar tidak kecanduan televisi, sehingga hilangnya disiplin dan kurangnya kemampuan otak untuk berpikir dan berimajinasi.
      Anak anda punya masa depan ! kita harus member contoh untuk tidak membudayakan kebiasaan menonton televisi apalagi dengan waktu yang lama. Mari kita duduk disamping putra putri kita, dampingilah dia.
     Mari kita luangkan waktu untuk mendampingi putra putrid kita belajar, ajari mereka, ajak mereka berimajinasi tuk membuka bakat dan potensi mereka hingga kelak mereka akan menjadi putra putrid Indonesia penerus cita-cita bangsa. Semoga !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar