HIV/AIDS
DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 :
1.
ROSALINDA
2.
ANGGI DESLIANI
3.
ENI TRIAYUNI
4.
MUFHLI PRATAMA
5.
DERY PERMANA
DOSEN
PEMBIMBING :
1.
Siti romadhoni, M.Kep
2.
Aristoteles, M.Kes
3.
Annisa Rahmania,
S.Kep.,Ns
PROGRAM
STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN
AKADEMIK 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat taufik dan hidayah-nya, makalah
ini dapat di selesaikan. Makalah ini merupakan makalah tentang pengetahuan bagi
mahasiswa/i Akper maupun para pembaca untuk bidang pengetahuan.
Makalah
ini sendiri di buat guna memenuhi salah satu tugas kuliah dari dosen mata
kuliah Keperawatan Medikal Bedah I dengan judul “HIV/ AIDS”
Di
dalam penulisan laporan ini, penulis
mendapat banyak bantuan dari pihak lain karena itu kritik serta saran dari para pembaca sangat di perlukan demi
kemajuan pada pembuatan makalah berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk para pembaca serta institusi kesehatan.
Semoga
Allah SWT dapat memberikan balasan yang setimpal atas bimbingan dan bantuan
yang telah di berikan kepada penulis. Akhirnya penulis mengharapakan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin
Palembang, September 2015
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Acquired Immune Deficiency
Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi atau sindrom yang timbul
karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV.
Virusnya Human Immunodeficiency Virus HIV yaitu virus yang memperlemah
kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan
terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan
yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum
benar-benar bisa disembuhkan. HIV umumnya ditularkan melalui kontak langsung
antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV,
seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu.
Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral),
transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama
kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan
cairan-cairan tubuh tersebut.
Sejauh ini
belum ada obat untuk penyembuhan HIV/AIDS ini, bahkan penyakit ini tidak bisadi
cegah dengan vaksin.tapi kita tidak perlu takut dengan membiasakan berperilaku
sehat serta bertanggung jawab serta senantiasa memegang teguh ajaran agama,
maka kita akan terbebas dari HIV/AIDS.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apakah
HIV/AIDS itu?
2. Bagaimana
penyebaran dan tanda-tanda terserang HIV/AIDS tersebut?
3.Bagaimana
cara pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS tersebut?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulis mengangkat masalah AIDS dalam Makalah ini adalah:
1.
Untuk mengetahui HIV/AIDS tersebut.
2.
Agar mengerti tentang penyebaran dan tanda-tanda terserang
HIV/AIDS.
3.
Supaya memahami cara pencegahan dan penanggulangan
HIV/AIDS
tersebut.
4.
Memberi saran agar tidak terkena HIV/AIDS
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang ingin saya
sampaikan adalah untuk memberikan informasi kepada para pembaca ,
utamanya bagi sesama pelajar dan generasi muda tentang AIDS, sehingga dengan
demikian kita semua berusaha untuk menghindarkan diri dari segala sesuatu yang
bisa saja menyebabkan penyakit AIDS. Dan memberikan informasi kepada
masyarakat tentang bahaya dan akibat dari HIV/AIDS itu.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH HIV/AIDS
Virus HIV dikenal secara terpisah oleh para peneliti di Institut Pasteur
Perancis pada tahun 1983 dan NIH yaitu sebuah institut kesehatan nasional di
Amerika Serikat pada tahun 1984. Meskipun tim dari Institute Pasteur Perancis
yang dipimpin oleh Dr. Luc Montagnie, yang pertama kali mengumumkan penemuan
ini di awal tahun 1983 namun penghargaan untuk penemuan virus ini tetap
diberikan kepada para peneliti baik yang berasal dari Perancis maupun Amerika.
Peneliti Perancis memberi nama virus ini LAV atau lymphadenopathy associated
virus. Tim dari Amerika yang dipimpin Dr. Robert Gallo menyebut virus ini
HTLV-3 atau human T-cell lymphotropic virus type-3. Kemudian Komite
Internasional untuk Taksonomi Virus memutuskan untuk menetapkan nama human
immunodeficiency virus (HIV) sebagai nama yang dikenal sampai sekarang makapara
peneliti tersebut juga sepakat untuk menggunakan istilah HIV. Sesuai dengan
namanya, virus ini “memakan” imunitas tubuh.
Penyakit AIDS telah
menjadi masalah internasional karena dalam waktu singkat terjadi peningkatan
jumlah penderita dan melanda semakin banyak negara. Dikatakan pula bahwa
epidemic yang terjadi tidak saja mengenal penyakit (AIDS), virus (HIV) tetapi
juga reaksi/dampak negative berbagai bidang seperti kesehatan, social, ekonomi,
politik, kebudayaan dan demografi. Hal ini merupakan tantangan yang harus
diharapi baik oleh negara maju maupun negara berkembang.
B.
Definisi HIV/AIDS
HIV merupakan kepanjangan dari “Human
Immunodeficiency virus” atau virus pelemah kekebalan tubuh manusia. Human
(manusia) karena virus ini menyebabkan penyakit hanya pada tubuh manusia; Immunodeficiency(pelemah kekebalan tubuh)
karena sistem kekebalan yang normalnya melindungi seseorang dari penyakit,
menjadi lemah, virus karena seperti semua virus lainnya. HIV adalah sebuah
organisme
kecil yang menyerang makhluk hidup dengan berkembang biak. HIV menyebabkan AIDS
(Acquired immune Deficiency syndrome atau sindrom pelemah kekebalan tubuh).
AIDS adalah sekelompok penyakit yang terjadi ketika sistem kekebalan seseorang
rusak oleh HIV. Sebagian besar orang yang terinfeksi HIV merasa sehat selama
tahun pertama setelah terserang virus itu, namun mereka akan segera menderita
AIDS.
Virus adalah organisme
yang kecil, bahkan lebih kecil daripada bakteri yang menyebabkan TBC atau
kolera. Mereka umum begitu umum sehingga kita semua terinfeksi dengannya
berkali-kali sepanjang hidup kita. Virus bias menyebabkan masuk angin, demikian
juga polio, campak, gondok, dan flu. Virus-virus ini dapat disebarkan oleh
batuk, bersin dan sentuhan. HIV berbeda meskipun ia juga merupakan sebuah
virus, ia tidak dapat menyebar dengan cara ini. HIV hanya dapat disebarkan oleh
hubungan seks, darah, jarum kotor dan alat-alat lain dan dari seorang ibu
kepada anaknya yang belum lahir atau bayi yang sedang dia susui.
Ada empat tahap
menghentikan HIV ketika memasuki tubuh, ketika virus memasuki sel, ketika virus
menjadi bagian DNA sel, dan ketika virus membuat salinan-salinan dirinya untuk
menyerang sel-sel lain.
Kita hanya memiliki
dua jenis obat yang sesungguhnya bekerja untuk menghentikan HIV. Yang pertama
adalah reverse transcriptase inhibitor. Contoh
jenis obat ini adalah zidovudine (AZT), DDI, DDC, nevirapine, dan D4T. reverse transcriptase inhibitor bekerja
untuk menghentikan HIV agar tidak menjadi bagian dari DNA sel. Jenis obat
lainnya adalah protease inhibitor,
seperti saquinavir, indivanir,dan ritonavir. protease inhibitor menghentikan virus ketika virus berkumpul dan berkembang
biak.
Dengan mennurunkan
kemampuan virus untuk membuat salinan dirinya, obat-obatan ini seringkali mampu
membuat orang hidup selama bertahun-tahun. Akan tetapi obat-obatan ini tidak
dapat membasmi HIV dan menyembuhkan seseorang dari penyakit HIV. HIV menjadi
bagian dari tubuh seseorang tidak ada cara untuk sepenuhnya mengusir virus ini.
Artinya obat-obatan harus diminum sepanjang hidup. Ini menuntun pada masalah
lain jika seseorang meminum obat-obatan anti HIV secara teratur, obat-obatan
ini pada akhirnya berhenti bekerja karena virus ini telah terbiasa dengannya.
Lebih-lebih, meskkipun obat-obatan itu menyerang HIV, kadang-kadang obat-obatan
itu juga membahayakan orang yang meminumnya.
C. Penyakit AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency
Syndrome) merupakan dampak atau efek dari
perkembang biakan virus HIV dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan
waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya.
Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh
yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak
oleh Virus HIV.
Ketika kita terkena Virus HIV
kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang
lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan. Saat ini
tidak ada obat, serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus
HIV penyebab penyakit AIDS.
Bahaya AIDS
Orang yang telah mengidap virus
AIDS akan menjadi pembawa dan penular AIDS selama hidupnya, walaupun tidak merasa
sakit dan tampak sehat. AIDS juga dikatakan penyakit yang berbahaya karena
sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang bisa mencegah virus AIDS.
Selain itu orang terinfeksi virus AIDS akan merasakan tekanan mental dan
penderitaan batin karena sebagian besar orang di sekitarnya akan mengucilkan
atau menjauhinya. Dan penderitaan itu akan bertambah lagi akibat tingginya
biaya pengobatan. Bahaya AIDS yang lain adalah menurunnya sistim kekebalan
tubuh. Sehingga serangan penyakit yang biasanya tidak berbahaya pun akan
menyebabkan sakit atau bahkan meninggal.
Penularan
HIV dan penyakit HIV
HIV merusak banyak
bagian dari tubuh manusia. Ia dapat melakukannya dengan dua cara:
1. cara pertama dengan
langsung menyerang organ-organ yang berbeda
2. cara kedua dengan
melemahkan sistem kekebalan dan membiarkan organism lain menyebabkan penyakit.
HIV secara langsung menyerang sel-sel dalam otak,
sistem saraf, usus dan darah. HIV ditularkan melalui darah, cairan mani,
dan vagina orang yang tertular, tranplantasi organ atau jaringan yang
terinfeksi HIV/AIDS, jarum suntuk bekas (sering dikalangan pengguna obat suntuk
liar). Sudah terdapat bukti-bukti yang menunjukkan bahwa HIV dapat ditularkan
melalui hubungan seks oral dengan kencan yang terinfeksi baik pria maupun
wanita.
Lebih mungkin dan
sering terjadi penularan HIV dari pria ke wanita melalui hubungan seks daripada sebaliknya. Salah satu penyebabnya
adalah karena kuman HIV lebih banyak ditemuin di dalam cairan semen daripada
cairan vagina. Sebab lain, bahwa mani yang tercemar HIV dapat tinggal di dalam
vagina beberapa hari setelah hubungan seks, sehingga memberi kesempatan yang
lebih besar untuk dapat menularkan.
Hubungan seks anal di
anggap sebagai npraktik seks paling berresiko , terutama bagi orang yang
menerima penis di dalam duburnya. Penis dapat
memgores dan merobek selaput lender rectum sehingga HIV dapat lebih
lancer masuk dalam peredaran darah.
Penularan
heteroseksual(dari pria ke wanita atau sebaliknya) dengan cara bersetubuh,
merupakan cara perpindahan HIV yang paling umum di afrika, karibia, dan
beberapa bagian di amerika selatan.
Ini mempengaruhi cara berpikir seorang (karena
kerusakan pada otak), menyebabkan nyeri atau mati rasa pada lengan dan kaki
(akibat kerusakan saraf), menyebabkan diare(akibat kerusakan usus), dan
menyebabkan anemia dan pendarahan(akibat kerusakan darah). Meskipun HIV dapat
menyebabkan sakit, kita sudah tau bahwa tidak setiap orang yang terinfeksi HIV
sakit. Ini karena ada tahapan-tahapan yang berbeda pada penularan HIV, yang
dimulai ketika seseotrang awalnya tertular, melalui periode tanpa gejala hingga
munculnya gejala-gejala, dan berakhir dengan HIV tingkat tinggi(AIDS).
Empat tahapan penularan HIV:
1. beberapa minggu
pertama setelah penularan, ketika banyak orang menunjukan gejala seperti flu
2. periode tenang, ketika
ada beberapa tanda penyakit HIV.
3. Penyakit HIV awal.
4. Penyakit HIV tingkat
tinggi (AIDS), Ketika seseoranng sangat sakit.
Minggu Pertama
Penularan HIV
Tahapan pertama penularan
HIV terjadi setelah seseorang terinveksi
virus. Beberapa orang memang baru melihat gejalanya 1-4 minggu setelah mereka
terinfeksi virus tersebut. Gejala –gejala yang umum adalah : flu,radang tenggorokan,demam,sakit
kepala,nyeri perut,diare dan perasaan sangat lelah.setelah satu minggu,sebuah
ruam mungkin muncul didada,wajah dan leher.Mereka mungkin juga berkeringat pada
malam hari,nyeri otot dan persendian,bengkak- bengkak pada kelenjar getah,nausea
dan muntah-muntah.Gejal-gejala ini biasanya berakhir kurang dari dua minggu.
Orang yang terinfeksi mungkin
juga meningkatkan pembengkakan otak dan pelapisnya. Ini dapat menyebabkan sakit
kepala, kekakuan leher, demam, kebinggungan, masalah-masalah sistem saraf, dan
koma. Dia mungkin juga memilki masalah dengan syaraf-syaraf di tangan dan kaki,
dan masalah-masalah pada syaraf-syaraf di muka ini dapat menyebabkan nyeri,
mati rasa atau sulit bergerak.kelenjar getah kadang-kadang bengkak dan tetap
berrrgerak selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Tes HIV tidak bekerja
dengan baik dalam beberapa minggu pertama setelah penularan, karena tes-tes
tersebut mencari antibody , dan tubuh seseorang yang baru saja terinfeksi HIV
belum membuat antibody Kebanyakan orang akan memiliki anti bodi dalam empat
minggu setelah terjangkit HIV.
Periode inkubasi
penularan HIV
Periode inkubasi
terjadi antara penularan pertama HIV dan titik dimana seseorang sakit akibat
virus itu bagi orang dewasa, tahapan ini berlangsung rata-rata sepuluh tahun.
Misalnya seseorang sembuh dari gejala pertama penularan HIV dalam beberapa hari
atau minggu. Selama beberapa tahun setelah itu mereka terlihat sehat, dan
menjalankan kegiatan sehari-hari karena sistem imun mereka mampu memerangi
virus tersebut. Ini disebut periode inkubasi.
Awal dari penyakit HIV
Setelah periode
inkubasi, orang-orang yang terinfeksi HIV menjadi sakit. Virus itu cukup
memperlemah sistem kekebalan tubuh sehingga mereka jatuh sakit.ketika sistem
kekebalan tubuh melemah, orang-orang yang hidup dengan HIV sering kali
mengalami pembekakan pada kelenjar getah dan kehilangan berat badan.
Gejala-gejala umum ini biasanya terjadi pada mereka yang terinfeksi HIV dan
sering kali tidak diakibatkan oleh infeksi spesifik apapun.
Kehilangan
berat badan begitu umum pada oreang-orang yang hidup dengan HIV sehingga
dibeberapa belahan afrika, AIDS disebut “penyakit yang menguruskan”. Mereka
cenderung kekurangan gizi karena secara konstan sakit, akibat diare yang
mencegah tubuh mereka untuk menyerap gizi dari makanan, akibat kehilangan
selera makan dan akibat infeksi mulut yang membuat sulit makan. Wanita dan
anak-anak yang hidup dengan HIV bahkan membutuhkan makanan lebih banyak untuk
tetap sehat karena HIV meminta lebih banyak tuntutan pada tubuh mereka.
KEADAAN DIMANA HIV
TIDAK DAPAT DI TULARKAN
Telah terbukti bahwa
HIV tidak dapat di pindahkan dengan cara bersentuhan biasa seperti jabatan
tangan, rangkulan atau persinggungan di dalam bus atau kereta api. HIV juga
tidak dipindahkan melalui gigitan nyamuk atau serangga(HIV tidak dapat hidup
didalam aliran darah serangga). HIV
tidak dapat ditularkan dengan mencoba pakaian di took, memegang gagang pintu,
uang atau benda lain yang baru digunakan oleh orang tertular melalui pesawat
telepon, toilet, alat minum, atau kolam renang. Demikian pula tidak dapat
ditularkan melalui udara yang di hirup atau makanan. Tak ada bukti penularan
diantara anggota keluarga yang bersama-sama makan duduk bahkan memakai
alat-alat mandi juga anak-anak tak mungkin tertular dengan hubungan
non-seksualdengan teman sebaya atau antara sesama teman kerja.
Penanggulangan /Pencegahan Virus HIV/AIDS
Beberapa hal yang bisa dilakukan agar semakin sedikit orang yang terkena , yaitu dengan:
- Menghindari Free Sex sebisa mungkin
- Usahakan hanya melakukan hunungan seksual dengan 1 pasangan
- Memberikan vaksinanasi jika ibu hamil positif HIV agar bayi
- Usahakan hanya melakukan hunungan seksual dengan 1 pasangan
- Memberikan vaksinanasi jika ibu hamil positif HIV agar bayi
kemungkinan
kecil terkena HIV
- Tidak mendonorkan darah jika sudah terkena HIV
- Tidak mendonorkan darah jika sudah terkena HIV
Adapun usaha lain yang dapat dilakukan yaitu :
memberikan penyuluhan/informasi kepada seluruh masyarakat tentang HIV/AIDS ,
melalui penyebaran brosur, poster-poster yang berhubungan dengan HIV/AIDS , dan
melalui iklan di media massa baik itu media cetak/ media elektronik.
Kesimpulan
Kesimpulannya adalah bahwa kita
harus waspada terhadap virus HIV/AIDS. Makalah di atas juga menjelaskan
pengertian, sejarah, cara penularan , gejala-gejal dan pencegahannya. Adapun kesimpulan yang dapat penulis
simpulkan mengenai makalah ini adalah:
1. HIV (Human Immuno–Devesiensi) adalah virus yang hanya hidup dalam tubuh
manusia, yang dapat merusak daya kekebalan tubuh manusia. AIDS (Acguired
Immuno–Deviensi Syndromer) adalah kumpulan gejala menurunnya gejala kekebalan
tubuh terhadap serangan penyakit dari luar.
2. Tanda dan Gejala Penyakit AIDS seseorang yang terkena virus HIV pada awal
permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang khas, penderita hanya
mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh saat
mendapat kontak virus HIV tersebut.
3. Hingga saat ini penyakit AIDS tidak ada obatnya termasuk serum maupun
vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS
yang ada hanyalah pencegahannya saja.
Saran
Menurut saya sebaiknya anda
sebagai pembaca janganlah sampai terkena virus HIV yang menyebabkan penyakit
AIDS, karena penyakit ini sungguh berbahaya. Sebaiknya jangan melakukan
hubungan seks jika anda belum menikah dan jika mau melakukannya sebaiknya ada
memakai pelindung seperti kondom. Jangan juga sering-sering berganti pasangan
karena itu meningkat resiko terkena HIV/AIDS.
ASUHAN
KEPERAWATAN PADA PASIEN HIV/AIDS
1. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian keperawatan untuk
penderita AIDS (Doenges, 1999) adalah
1. Aktivitas / istirahat.
Mudah lelah, berkurangnya toleransi terhadap aktivitas biasanya, malaise
2. Sirkulasi.
Takikardia , perubahan TD postural, pucat dan sianosis.
3. Integritas ego.
Alopesia , lesi cacat, menurunnya berat badan, putus asa, depresi, marah,
menangis.
4. Elimiinasi.
Feses encer, diare pekat yang sering, nyeri tekanan abdominal, abses
rektal.
5. Makanan / cairan.
Disfagia, bising usus, turgor kulit buruk, lesi pada rongga mulut,
kesehatan gigi / gusi yang buruk, dan edema.
6. Neurosensori.
Pusing, kesemutan pada ekstremitas, konsentrasi buruk, apatis, dan respon
melambat.
7. Nyeri / kenyamanan.
Sakit kepala, nyeri pada pleuritis, pembengkakan pada sendi, penurunan
rentang gerak, dan gerak otot melindungi pada bagian yang sakit.
8. Pernafasan.
Batuk, Produktif / non produktif,
takipnea, distres pernafasan.
2. Diagnosa,
Intervensi dan Rasional Tindakan Keperawatan.
Diagnosa, intervensi dan rasional
tindakan keperawatan (Doenges, 1999) adalah
1.
Diagnosis Keperawatan : nyeri berhubungan dengan inflamasi/ kerusakan jaringan
ditandai dengan keluhan nyeri, perubahan denyut nadi, kejang otot, ataksia,
lemah otot dan gelisah.
Hasil yang diharapkan :
keluhan hilang, menunjukkan ekspresi wajah rileks,dapat tidur atau
beristirahat secara adekuat.
INTERVENSI KEPERAWATAN
|
RASIONAL
|
Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi, intensitas, frekuensi dan waktu.
Tandai gejala nonverbal misalnya gelisah, takikardia, meringis.
|
Mengindikasikan kebutuhan untuk intervensi dan juga tanda-tanda
perkembangan komplikasi.
|
Instruksikan pasien untuk menggunakan visualisasi atau imajinasi,
relaksasi progresif, teknik nafas dalam.
|
Meningkatkan relaksasi dan perasaan sehat.
|
Dorong pengungkapan perasaan
|
Dapat mengurangi ansietas dan rasa sakit, sehingga persepsi akan
intensitas rasa sakit.
|
Berikan analgesik atau antipiretik narkotik. Gunakan ADP (analgesic yang
dikontrol pasien) untuk memberikan analgesia 24 jam.
|
M,emberikan penurunan nyeri/tidak nyaman, mengurangi demam. Obat yang
dikontrol pasien berdasar waktu 24 jam dapat mempertahankan kadar analgesia
darah tetap stabil, mencegah kekurangan atau kelebihan obat-obatan.
|
Lakukan tindakan paliatif misal pengubahan posisi, masase, rentang gerak
pada sendi yang sakit.
|
Meningkatkan relaksasi atau menurunkan tegangan otot.
|
2. Diagnosis keperawatan : perubahan nutrisi yang kurang dari
kebutuhan tubuh dihubungkan dengan gangguan intestinal ditandai dengan
penurunan berat badan, penurunan nafsu makan, kejang perut, bising usus
hiperaktif, keengganan untuk makan, peradangan rongga bukal.
Hasil yang harapkan : mempertahankan berat badan atau
memperlihatkan peningkatan berat badan yang mengacu pada tujuan yang
diinginkan, mendemostrasikan keseimbangan nitrogen po;sitif, bebas dari
tanda-tanda malnutrisi dan menunjukkan perbaikan tingkat energy.
INTERIVENSI KEPERAWATAN
|
RASIONAL
|
Kaji kemampuan untuk mengunyah, perasakan dan menelan.
|
Lesi mulut, tenggorok dan esophagus dapat menyebabkan disfagia, penurunan
kemampuan pasien untuk mengolah makanan dan mengurangi keinginan untuk makan.
|
Auskultasi bising usus
|
Hopermotilitas saluran intestinal umum terjadi dan dihubungkan dengan
muntah dan diare, yang dapat mempengaruhi pilihan diet atau cara makan.
|
Rencanakan diet dengan orang terdekat, jika memungkinakan sarankan
makanan dari rumah. Sediakan makanan yang sedikit tapi sering berupa makanan
padat nutrisi, tidak bersifat asam dan juga minuman dengan pilihan yang
disukai pasien. Dorong konsumsi makanan berkalori tinggi yang dapat
merangsang nafsu makan
|
Melibatkan orang terdekat dalam rencana member perasaan control
lingkungan dan mungkin meningkatkan pemasukan. Memenuhi kebutuhan akan
makanan nonistitusional mungkin juga meningkatkan pemasukan.
|
Batasi makanan yang menyebabkan mual atau muntah. Hindari menghidangkan
makanan yang panas dan yang susah untuk ditelan
|
Rasa sakit pada mulut atau ketakutan akan mengiritasi lesi pada mulut
mungkin akan menyebabakan pasien enggan untuk makan. Tindakan ini akan
berguna untuk meningkatakan pemasukan makanan.
|
Tinjau ulang pemerikasaan laboratorium, misal BUN, Glukosa, fungsi hepar,
elektrolit, protein, dan albumin.
|
Mengindikasikan status nutrisi dan fungsi organ, dan mengidentifikasi
kebutuhan pengganti.
|
Berikan obat anti emetic misalnya metoklopramid.
|
Mengurangi insiden muntah dan meningkatkan fungsi gaster
|
3.
Diagnosa keperawatan : resiko tinggi
kekurangan volume cairan berhubungan dengan diare berat
Hasil yang diharapkan :
mempertahankan hidrasi dibuktikan oleh membrane mukosa lembab, turgor kulit
baik, tanda-tanda vital baik, keluaran urine adekuat secara pribadi.
INTERVESI KEPERAWATAN
|
RASIONAL
|
Pantau pemasukan oral dan pemasukan cairan sedikitnya 2.500 ml/hari.
|
Mempertahankan keseimbangan cairan, mengurangi rasa haus dan melembabkan
membrane mukosa.
|
Buat cairan mudah diberikan pada pasien; gunakan cairan yang mudah
ditoleransi oleh pasien dan yang menggantikan elektrolit yang dibutuhkan,
misalnya Gatorade.
|
Meningkatkan pemasukan cairan tertentu mungkin terlalu menimbulkan nyeri
untuk dikomsumsi karena lesi pada mulut.
|
Kaji turgor kulit, membrane mukosa dan rasa haus.
|
Indicator tidak langsung dari status cairan.
|
Hilangakan makanan yang potensial menyebabkan diare, yakni yang pedas,
berkadar lemak tinggi, kacang, kubis, susu. Mengatur kecepatan atau
konsentrasi makanan yang diberikan berselang jika dibutuhkan
|
Mungkin dapat mengurangi diare
|
Nerikan obat-obatan anti diare misalnya ddifenoksilat (lomotil),
loperamid Imodium, paregoric.
|
Menurunkan jumlah dan keenceran feses, mungkin mengurangi kejang usus dan
peristaltis.
|
4. Diagnosa keperawatan : resiko tinggi pola nafas tidak efektif
berhubungan dengan proses infeksi dan ketidak seimbangan muskuler (melemahnya
otot-otot pernafasan)
Hasil yang diharapkan :
mempertahankan pola nafas efektif dan tidak mengalami sesak nafas.
INTERVENSI KEPERAWATAN
|
RASIONAL
|
Auskultasi bunyi nafas, tandai daerah paru
yang mengalami penurunan, atau kehilangan ventilasi, dan munculnya bunyi
adventisius. Misalnya krekels, mengi, ronki.
|
Memperkirakan adanya
perkembangan komplikasi atau infeksi pernafasan, misalnya pneumoni,
|
Catat kecepatan pernafasan,
sianosis, peningkatan kerja pernafasan dan munculnya dispnea, ansietas
|
Takipnea, sianosis, tidak dapat
beristirahat, dan peningkatan nafas, menuncukkan kesulitan pernafasan dan
adanya kebutuhan untuk meningkatkan pengawasan atau intervensi medis
|
Tinggikan kepala tempat tidur.
Usahakan pasien untuk berbalik, batuk, menarik nafas sesuai kebutuhan.
|
Meningkatkan fungsi pernafasan
yang optimal dan mengurangi aspirasi atau infeksi yang ditimbulkan karena
atelektasis.
|
Berikan tambahan O2 Yng
dilembabkan melalui cara yang sesuai misalnya kanula, masker, inkubasi atau
ventilasi mekanis
|
Mempertahankan oksigenasi
efektif untuk mencegah atau memperbaiki krisis pernafasan
|
5.
Diagnose keperawatan :
Intoleransi aktovitas berhubungan dengan penurunan produksi metabolisme
ditandai dengan kekurangan energy yang tidak berubah atau berlebihan,
ketidakmampuan untuk mempertahankan rutinitas sehari-hari, kelesuan, dan
ketidakseimbangan kemampuan untuk berkonsentrasi.
Hasil yang diharapkan : melaporkan peningkatan
energy, berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan dalam tingkat kemampuannya.
INTERVENSI KEPERAWATAN
|
RASIONAL
|
Kaji pola tidur dan catat perunahan dalam proses berpikir atau
berperilaku
|
Berbagai factor dapat meningkatkan kelelahan, termasuk kurang tidur,
tekanan emosi, dan efeksamping obat-obatan
|
Rencanakan perawatan untuk menyediakan fase istirahat. Atur aktifitas
pada waktu pasien sangat berenergi
|
Periode istirahat yang sering sangat yang dibutuhkan dalam memperbaiki
atau menghemat energi. Perencanaan akan membuat pasien menjadi aktif saat
energy lebih tinggi, sehingga dapat memperbaiki perasaan sehat dan control
diri.
|
Dorong pasien untuk melakukan apapun yang mungkin, misalnya perawatan
diri, duduk dikursi, berjalan, pergi makan
|
Memungkinkan penghematan energy, peningkatan stamina, dan mengijinkan
pasien untuk lebih aktif tanpa menyebabkan kepenatan dan rasa frustasi.
|
Pantau respon psikologis terhadap aktifitas, misal perubahan TD,
frekuensi pernafasan atau jantung
|
Toleransi bervariasi tergantung pada status proses penyakit, status
nutrisi, keseimbangan cairan, dan tipe penyakit.
|
Rujuk pada terapi fisik atau okupasi
|
Latihan setiap hari terprogram dan aktifitas yang membantu pasien
mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan tonus otot
|
EVALUASI
HIV merupakan kepanjangan dari “Human
Immunodeficiency virus” atau virus pelemah kekebalan tubuh manusia HIV menyebabkan AIDS
(Acquired immune Deficiency syndrome atau sindrom pelemah kekebalan tubuh).
AIDS adalah sekelompok penyakit yang terjadi ketika sistem kekebalan seseorang
rusak oleh HIV.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar